selamat datang di web magai

Cari dalaman disini

Kamis, 02 Desember 2010

Seorang Siswi SMP Di Perkosa Teman Wanita Yang Dikenalnya Melalui Facebook

Strategi Dialog FPI Terhadap Maxima dan Miyabi

Front Pembela Islam merasa kecewa terhadap sebagian media massa dan elektronik yang hanya memberitakan pergerakan organisasi tersebut pada saat terjadi benturan di tempat hiburan malam. Menurut mereka, apa yang termuat di media itu hanya 10 persen dari total aktivitas yang mereka lakukan.

“Kami merasa dirugikan atas pemberitaan itu, karena telah membentuk opini masyarakat seolah-olah FPI itu organisasi radikal. Padahal, strategi pergerakan FPI mengutamakan dialog dan teguran melalui surat,” ujar Habib Rizieq, Ketua Front Pembela Islam (FPI) setelah menjadi narasumber dalam dialog interaktif di RRI Tanjungpinang., Selasa (30/11/2010).

Ia mengatakan, pergerakan FPI dalam merespons keluhan masyarakat terhadap aktivitas tempat hiburan malam dan perjudian di daerah tertentu lebih banyak dilakukan melalui dialog dan surat yang berisi desakan agar pemerintah setempat bertindak.

Pergerakan itu membuahkan hasil, karena pemerintah meresponsnya secara positif dengan menutup tempat hiburan malam dan perjudian yang meresahkan masyarakat.

Hampir seluruh pergerakan FPI dalam merespons keluhan masyarakat melibatkan wartawan. Namun kegiatan itu tidak diberitakan di media massa maupun elektronik.

Berita yang sering dimuat di media massa dan disiarkan di televisi swasta tertentu adalah pergerakan pada 2002-2003, sementara kegiatan yang positif yang dilakukan pada saat itu hingga sekarang tidak dimuat di media massa dan elektronik.

“Kami undang beberapa wartawan untuk mengikuti pergerakan kami, namun sangat disayangkan hal itu tidak dipublikasikan di media. Salah seorang wartawan menyatakan kepada saya bahwa kegiatan yang FPI lakukan tidak memiliki nilai berita,” ungkapnya.

Habib Rizieq mengemukakan, FPI pernah mengeluhkan permasalahan itu kepada Dewan Pers, dan melakukan berbagai upaya untuk menetralisir berita-berita yang dinilai merugikan.

Strategi FPI dalam menetralisir berita media massa dan elektronik tertentu adalah dengan menyebarkan berita “kebenaran” yang dimuat pada ribuan selebaran dan disebarkan ke seluruh Indonesia.

“FPI juga memiliki ‘website’ yang dapat dikunjungi masyarakat,” ungkapnya.

Ia mengatakan, FPI memiliki pedoman dalam melaksanakan kegiatan yaitu tidak melanggar hukum agama dan hukum negara. Bahkan strategi pergerakan FPI diatur dalam petunjuk pelaksana organisasi.

Strategi Dialog FPI adalah dengan melempari Kantor Maxima dengan telur busuk, tomat busuk dan ayam mati

Sepertinya aksi menolak kedatangan Miyabi yang dilakukan oleh pihak FPI tidak main-main. Mereka telah mempersiapkan telur dan tomat busuk, serta ayam mati, guna dilempar ke kantor Maxima.

“Kami akan melempar telor, tomat busuk, serta beberapa ayam mati ke kantor Maxima besok siang,” tegas Habib Salim Selon selaku Ketua DPD FPI DKI Jakarta Selatan saat dikonfirmasi, Selasa (30/11/2010).

Dalam aksinya besok, FPI juga akan melakukan sejumlah pembakaran foto ataupun gambar perempuan kelahiran Hokkaido, Jepang, tersebut.

“Besok sekitar pukul 2 siang, kami akan melakukan aksi, yaitu melakukan pembakaran semua foto-foto Miyabi, serta foto-foto yang ada di kantor Maxima,” tuturnya lagi.

FPI pun akan mengerahkan massa yang jumlahnya tidak begitu banyak, yaitu sekira seratus orang, untuk melancarkan aksi penolakan bintang porno tersebut.

“Tidak cukup banyak, yaitu sekitar seratus orang saja. Ya setidaknya, kami ingin membuat mereka kelabakan,” paparnya.

Aksi yang akan dilakukan oleh FPI adalah bagian dari bentuk teguran secara keras kepada pihak Maxima, agar tidak mendatangkan Miyabi. Jika aksi tersebut tidak digubris, maka mereka akan melaporkannya kepada pihak kepolisian.

“Kalau kecolongan lagi, seperti dia (Miyabi) berada di Grand Indonesia beberapa waktu lalu, kami akan menuntut, serta melaporkan Maxima ke Polda Metro Jaya. Kami tidak main-main,” bebernya.

Seorang Siswi SMP Di Perkosa Teman Wanita Yang Dikenalnya Melalui Facebook

Lagi-lagi ada korban ulah orang yang memanfaatkan jejaring sosial facebook. Terkini, perlajar wanita berusia 13 tahun harus naik pesawat berjarak 250 mil jauhnya untuk menemui seorang wanita (35) yang berhasil membujuknya melalui chatting di facebook.

Siswi yang dirahasiakan namanya itu masih mengenakan seragam sekolah saat akan naik pesawat dari rumahnya di Cornwall, Inggris ke Gatwick, Irlandia Utara. Sesampai di tempat itu, dia bertemu dengan wanita kenalannya di facebook.

Kemudian wanita yang kemudian diketahui paedophile mengajaknya ke hotel. Di tempat inilah siswi tersebut “dikerjai” dan mengalami kekerasan seksual. Mail online (26/11) tidak menulis detail bentuk kekerasan seksual seperti apa karena korban masih belia.

Diketahui, siswi tersebut begitu sampai di Irlandia Utara langsung dibelikan baju yang cocok untuk remaja dan semua tiket adalah dibiayai oleh si wanita paedophilie tersebut.

Ibu (40) dari siswi yang tinggal di Newquay, Cornwall tersebut khawatir dan kehilangan anaknya sejak pulang sekolah tapi tidak sampai di rumah. Keesokan harinya, ibu tersebut lapor polisi setempat

Polisi kemudian mengecek facebook dan internet untuk mencari keberadaan siswi yang sudah termakan bujuk rayu itu.

“Ini mimpi buruk bagi setiap orangtua. Anak saya bisa mengalami hal hal buruk apa saja karena kita tidak tahu keberadaannya,” katanya khawatir.

“Dia masih mengenakan seragam sekolahnya. Dia baru berusia 13 tahun. Di facebook tertulis, wanita tersebut telah mengajak anak saya untuk hidup selamanya. Dan hal itu membuatku sangat takut,” ujar ibu siswi.

Dari hasil penyelidikan, polisi menganalisis, siswi tersebut sudah kenalan dengan wanita paedophile sejak 6 bulan silam kemudian terjadi chatting akrab hingga akhirnya terjadi pertemuan darat di Irlandia Utara atas biaya wanita itu.

Setelah dilacak, siswi itu saat akan naik pesawat mengaku berusia 17 tahun agar bisa lolos berpelancong sendirian. Polisi kemudian berhasil menemukan hotel dimana siswi itu diajak menginap.

Saat digerebek, siswi itu masih sehat dan sadar, serta mengaku baik-baik saja. Namun berdasar pemeriksaan cctv hotel, tampak siswi itu telah digarap oleh wanita paedophile tersebut.

Wanita itu ditangkap dengan sangkaan kekerasan seksual terhadap wanita di bawah umur dan merawat bocah wanita untuk tujuan seksual. Semua peralatan pun disita untuk barang bukti penyelidikan, demikian si wanita yang membujuknya juga ditahan. Namun belakangan wanita itu dibebaskan dengan jaminan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar