selamat datang di web magai

Cari dalaman disini

Minggu, 05 Desember 2010

Apa itu BIOS ?

Apa itu BIOS ?

(Basic Input Output Sistem)

Adalah sebuah software yang terdapat pada Chip ROM BIOS yang berfungsi untuk mengidentifikasi hardware dan peripheral yang terhubung dengan motherboard, yang nantinya konfigurasi ini akan di sampaikan pada Sistem Operasi Komputer agar hardware tersebut dapat berjalan dengan optimal.

Vendor (Perusahaan pembuat BIOS)

  1. AMI BIOS
  2. Award BIOS
  3. Phoenix, dll

Dapatkan performa komputer yang sesuai harapan dengan mengatur ulang BIOS. Sebelum Anda masuk ke dalam Windows atau sistem operasi lainnya, ada sebuah software kecil yang sudah ber jalan secara otomatis sejak Anda menyalakan PC. Namanya BIOS (Basic Input Output System), atau orang di luar sana biasa melafalkannya "bay-os".

Dalam kondisi normal, Anda memang tak perlu menjelajahi sistem ini. Apalagi BIOS juga tidak menampakkan diri secara otomatis. Tapi, pasti ada saat Anda mau tidak mau harus membukanya, seperti ketika Anda akan menambah kan hard disk, mengganti prosesor, atau menginstal ulang sistem operasi. Situasi seperti itu memaksa kita untuk mengatur ulang informasi di dalamnya.

Lho, memangnya apa sih fungsinya? Sistem kecil tersebut bertugas mengontrol fungsi-fungsi dasar komputer, seperti melakukan pemeriksaan atas keberadaan dan status prosesor, memori, serta hard disk untuk menjalani proses boot. BIOS juga menangani konfigurasi berbagai komponen periferal, seperti suara, kartu grafik dan semua port yang ada. Informasi status yang dihasilkannya akan dipakai oleh sistem operasi untuk menjalankan sistemnya.

Tampilannya sangat sederhana, tidak sama dengan Windows. Lihat saja berbagai screenshot di halaman ini, begitulah tampang BIOS. Maklumlah, karena sistem ini hanya tersimpan pada sebuah chip yang tertanam pada motherboard, maka ukuran sistemnya sendiri tidak bisa begitu besar.Lantas, bagaimana cara mengaturnya? Petunjuk penggunaannya bisa Anda lihat di dalam buku manual motherboard. Buku tersebut biasanya menyertai setiap pembelian PC. Coba periksa deh paket PC Anda, mungkin terselip di kardusnya.

Tapi… kebanyakan buku manual tersebut memang lebih sibuk menerangkan detil pengoperasian BIOS, dan terkadang malah melupakan hal-hal mendasar darinya. Padahal, sebelum mengoperasikannya kita kan perlu mengerti dulu, apa sih kegunaan dari berbagai fasilitas pengaturan yang ada di dalamnya.

Trik Anti-error
Berbagai merek motherboard yang ada di dunia saat ini sebenarnya hanya menggunakan dua macam chip BIOS: Award BIOS dan AMI BIOS. Keduanya memiliki fasilitas yang hampir sama, walau tampilannya mungkin sedikit berbeda. Paling-paling, nama menunya saja yang sedikit berbeda. Pokoknya, sekali terbiasa dengan menu pada salah satu macam BIOS, Anda tidak akan terlalu kesulitan untuk memakai yang lainnya.

Oke, sekarang bagaimana cara masuk ke dalamnya? Petunjuk untuk masuk ke dalam BIOS biasanya muncul saat Anda pertama kali menyalakan komputer. Pesannya biasanya berbunyi "Press F1 to enter Setup". Pada sejumlah komputer, tombol masuk ke BIOS ini bisa saja berbeda, entah [F10], [F11], [F12] atau tombol [Delete]. Pada beberapa komputer, BIOS hanya bisa diakses saat PC melakukan boot pertama kali, dan tidak pada saat reset. Telitilah komputer Anda, dan cari tahu bagaimana cara masuk ke dalam BIOS-nya.

Satu hal yang perlu Anda ingat, jangan ubah satu pun konfigurasi BIOS, bila Anda tidak mengerti apa maksudnya. Tindakan sembrono akan membuat komputer berjalan tidak normal, malah tidak berjalan sama sekali. Bahkan, membuat Anda susah untuk masuk ke BIOS dan mengubahnya kembali.

Triknya, bila Anda akan mengatur ulang sejumlah opsi dalam BIOS, lakukanlah hal itu satu per satu. Selesai mengatur satu konfigurasi, restart komputer. Lihat perubahan yang terjadi. Kalau tidak ada masalah, baru lakukan pengaturan pada konfigurasi lainnya. Cara seperti ini akan membuat Anda gampang mendeteksi kesalahan konfigurasi bila komputer ngadat setelah Anda atur ulang BIOS-nya.

Jelajahi Menu Utama
Layar utama BIOS biasanya menampilkan sejumlah menu utama dan instruksi untuk beroperasi di dalamnya. Anda bisa memasuki salah satu menu dengan menekan [Enter], saat kursor mengarah pada menu tersebut. Sekelompok submenu lainnya kemudian akan muncul. Gunakan tombol arah untuk menjelajah. Tekan [Esc] untuk kembali ke menu utama tadi. Telusuri satu per satu menu, sehingga Anda mendapatkan gambaran tentang apa saja isinya. Dalam BIOS di komputer kami misalnya, kursor aktif ditandai dengan warna kuning. Untuk mengubah konfigurasi pada suatu menu, kami menekan tombol [Page Up] atau [Page Down]. Pada BIOS lainnya, Anda juga bisa menekan tombol [+] dan [-] pada numpad untuk melakukan yang sama.

Dua opsi yang perlu Anda hafalkan dalam layar utama adalah "Exit Without Saving" dan "Save & Exit Setup". Anda tentu bisa menebak apa artinya. Pokoknya, kalau Anda melakukan sejumlah perubahan, tapi kemudian ragu-ragu, maka pilih saja opsi "Exit Without Saving", sehingga Anda akan keluar dari BIOS tanpa melakukan perubahan apa pun. Sedangkan opsi satunya berarti keluar dari BIOS dengan menyimpan semua perubahan yang sudah Anda lakukan.

Menambah Hard Disk
Seperti kami sampaikan di awal tadi, Anda mungkin perlu mengedit BIOS saat menambahkan hard disk baru. Walau hampir semua komputer yang ada saat ini otomatis mendeteksi hard disk baru, namun ada kalanya Anda harus secara manual memberitahu komputer.

Beberapa BIOS misalnya, tidak mengaktifkan fitur pengecekan hard disk ini secara default. Anda perlu mengaktifkan nya agar drive tersebut dapat terdeteksi sejak komputer dinyalakan.

Masuklah ke BIOS, kemudian pilih menu [Standard CMOS Features]. Dari dalam menu tersebut, Anda bisa melihat semua drive yang ada di dalam PC, baik sebagai Primary Master, Primary Slave, Secondary Master dan Secondary Slave. Termasuk juga tipenya, misal hard disk atau CD-ROM. Gerakkan kursor ke arah hard disk drive yang berlabel [None] dan [Enter]. Pilih opsi [Auto], maka hard disk Anda akan terdeteksi.

Mengatur Boot Procedure
Menu lain dalam BIOS yang juga cukup penting untuk kita ketahui adalah menu untuk mengatur bagaimana PC menjalankan proses boot. Saat PC Anda nyalakan, BIOS akan mencari sebuah disk yang berisi sistem operasi. Biasanya sih, sistem operasi tersimpan dalam hard disk. Tapi suatu waktu, Anda mungkin juga perlu untuk booting dari disket atau CD-ROM. Nah, pengaturan soal prosedur boot ini bisa Anda temukan dalam fasilitas Boot Order.

Dengan mengatur prosedur boot, komputer Anda juga akan lebih aman. Walau sistem Windows Anda proteksi dengan password, orang lain tetap bisa menggunakan komputer Anda dengan menggunakan disket atau CD. Anda bisa meminimumkan kemungkinan seperti itu dengan mengatur agar BIOS langsung mencari hard disk pada saat boot.

Caranya, masuk ke BIOS dengan cara biasa, kemudian buka menu [Advanced BIOS Features]. Cari opsi "First Boot Device" dan arahkan ke opsi [HDD-0]. BIOS menerjemahkan HDD-0 sebagai hard disk utama PC, sehingga pada saat boot PC akan langsung mencarinya.

Nah, bila suatu waktu hard disk utama Anda bermasalah, Anda bisa mengganti Boot Order ke peranti lainnya yang berisi sistem operasi. Caranya sama, hanya saja pilih opsi selain [HDD-0]. Untuk menginstal ulang Windows dari CD penginstalan misalnya, pilih opsi [CD-ROM] sebagai first boot device, dapat juga dengan pilihan drive A bila diperlu kan sebagai start up disk.

Lebih Aman
Agar PC tambah aman, lindungi juga BIOS-nya. Karena kalau tidak, sembarang orang dapat dengan mudah meng akses BIOS dan mengubah semua pengaturan yang telah Anda buat. Gampangnya begini, bila Anda mengaktifkan password BIOS, maka setiap orang yang menyalakan PC Anda harus memasukkan password itu pada saat boot. Bila mereka gagal memasukkan password yang tepat, maka mereka tidak akan bisa menggunakan PC Anda sama sekali.

Sama sekali? Eh, nggak juga. Selalu ada trik untuk menembus PC, tapi kerja mereka kali ini bakal lebih repot. Untuk menghapus password BIOS, sesorang yang mencoba membobol PC perlu mencabut baterai CMOS yang ada pada motherboard, dan membiarkan motherboard tersebut tanpa baterai selama 24 jam. Setelah baterai tertancap kembali, maka PC tersebut akan berjalan tanpa password BIOS. Teknik ini dikenal dengan nama BIOS clearing.

Kalau Anda berminat untuk mengaktifkan fitur password BIOS tersebut, bukalah menu [Set Supervisor Password] dan [Set User Password]. Masukkan password Anda dan simpan pengaturan tersebut.

POST
Salah satu pekerjaan penting BIOS adalah POST alias Power On Self-Test. Tes tersebut memastikan bahwa semua komponen penting dari PC berjalan baik. Yang mungkin Anda perlu sesuaikan adalah lama waktunya.

Itu bila Anda ingin prosesnya lebih cepat. Kebanyakan komputer yang ada sekarang sudah mengaktifkan fitur satu ini, sehingga proses boot Anda menjadi lebih cepat. Namun, bila komputer Anda terus-terusan mengalami hang, coba atur ulang fitur POST ini, agar tes yang dilakukan BIOS benar-benar lengkap.

BIOS juga menyediakan sejumlah pengaturan jadi untuk PC Anda. Setelan Optimum misalnya, akan membuat komputer Anda bekerja pada performa terbaiknya. Sementara setting Fail Safe akan menonaktifkan semua setting yang memaksa komputer bekerja keras. Fail Safe juga bisa Anda gunakan saat komputer tidak bisa menjalankan Windows dengan normal.

Mengatasi Sound Card
Sound card tambahan juga sering menyebabkan masalah, terutama bila motherboard Anda ternyata sudah memiliki sound card sendiri (built-in). Solusinya sederhana, masuklah ke menu [Integrated Peripherals] di dalam BIOS. Menu ini merupakan tempat pengaturan sejumlah periferal yang menempel langsung pada motherboard, seperti port USB, serial dan paralel.

Anda akan menemukan pengaturan untuk "AC97 Audio" di bagian bawahnya. Kalau opsi yang terpilih adalah [Auto] atau [Enabled], berarti komputer akan menggunakan built-in sound card pada motherboard. Tekan [Enter] dan pilih opsi [Disabled], agar PC menggunakan sound card tambahan Anda.

Cari Referensi
Itulah sebagian hal yang perlu Anda mengerti dari BIOS. Sejumlah pengaturan spesifik bisa Anda temukan dari buku manual yang disertakan pada saat Anda membeli komputer tersebut.

Bila Anda tidak menemukan buku manualnya, coba cari referensi tentang motherboard Anda dari internet. Sejumlah situs menyediakan referensi seperti itu untuk Anda. Tidak tahu merek motherboard Anda? Hm, biasanya nama motherboard tampil saat pertama kali PC Anda nyalakan. Kalau tidak ketemu juga, coba bongkar PC, namanya tertera di sana.

Dengan mengatur ulang BIOS, Anda bisa mendapatkan performa terbaik dari PC yang Anda miliki. Namun harap hati-hati, karena mungkin tidak semua setting Anda mengerti.

BIAR OPTIMUM

Asal Anda mau sedikit mengerti mengenai hardware yang terpasang pada PC, maka Anda bisa mengoptimumkan kerjanya hanya dengan mengatur ulang BIOS. Kuasai spesifikasi motherboard, prosesor, memori, hard disk, dan sebagainya, sehingga Anda mengerti sejauh apa bisa melakukan penyesuaian.

Memori yang bagus misalnya, dapat Anda atur untuk bekerja dengan lebih cepat ketimbang memori biasa. Waktu boot pun bisa Anda persingkat dengan menonaktifkan fitur Boot Up Floppy Seek.

Contoh lainnya untuk melakukan teknik overclocking. Teknik tersebut memungkinkan Anda mendapatkan performa prosesor yang lebih cepat, sekaligus juga mengundang risiko tinggi. Bila Anda tidak mengerti kemampuan motherboard dan prosesor, PC bisa rusak. Nah, timbang-timbang sendiri, deh.

APA ADANYA

Pembuat motherboard secara teratur selalu meng-update BIOS dari produk mereka agar kinerjanya meningkat atau untuk memperbaiki permasalahan yang ada. File untuk meng-update BIOS ini biasanya tersedia di situs resmi produsen tersebut. Teknik updating-nya sendiri disebut "flashing", karena BIOS sendiri tersimpan dalam chip flash memory. Simpan file tersebut ke dalam disket, kemudian restart PC dan atur agar floppy disk menjadi first boot device. Saat restart, biasanya BIOS akan langsung ter-update. Tapi, berhati-hatilah, karena tidak semua proses ini berujung sukses, bahkan membuat PC tidak bisa dipakai sama sekali. Repot kan? Saran kami, ketimbang repot, biarkan saja BIOS Anda seperti apa adanya.

Istilah

Boot Atau startup. Serangkaian perintah agar sistem komputer dapat hidup.

Flash memory Tipe memori yang mampu mengatur dirinya sendiri, bahkan saat mesin utama tempatnya berada dimatikan.

Hard disk Cakram padat. Media penyimpanan data berkapasitas besar. Pada PC, hard disk sekaligus merupakan penampung sistem operasi dan aplikasi.

Kartu grafik Graphics Card. Disebut juga VGA card atau video adapter. Card yang terpasang pada PC untuk keperluan penayangan gambar ke monitor.

Motherboard Biasa disingkat mobo. Papan sirkuit utama di dalam komputer, tempat semua komponen pendukung komputer terpasang dan terhubung.

Prosesor Chip yang merupakan otak dari komputer. Semakin cepat prosesor semakin bagus pula kinerja PC.

Sistem operasi Software utama yang mengendalikan kerja sama antara komponen-komponen hardware dan software dalam komputer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar