selamat datang di web magai

Cari dalaman disini

Kamis, 02 Desember 2010

Penjambret Babak Belur Dihajar Massa




Akibat anak korban berani melawan aksi kejahatan jalanan, Ramija (26), salah seorang dari dua pelaku penjambret, berhasil dibekuk aparat kepolisian. Harta benda korban masih bisa terselamatkan.

"Pelaku diduga sudah melakukan aksi penjambretan lebih dari empat kali dalam tiga bulan terakhir," kata Kepala Kepolisian Sektor Metro Duren Sawit Komisaris Titik Setiawati, Jumat (12/11/2010) di Jakarta.

Kejadian bermula dari Suripah, warga Kelurahan Duren Sawit, mengantar anaknya pergi berenang, Rabu (10/11/2010). Suripah dan anaknya menaiki motornya masing-masing, di mana motor Suripah berjalan di depan anaknya.

Ketika sampai Gang Sabana RT 9 RW 5 Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit (dekat tanjakan ke arah Bintara, Bekasi Barat) sekitar pukul 13.30 WIB, tiba-tiba Suripah dipepet oleh sebuah sepeda motor Suzuki Satria berwarna biru. "Motor itu dikemudikan oleh Rimba, sedangkan Rajima duduk di belakangnya," jelas Kompol Titik.

Berperan sebagai penjambret, Rimba sukses melakukan tugasnya mengambil kalung seberat 7 gram dan liontin bertuliskan huruf R. Hasil rampasan diserahkan ke Rajima.

Kemudian, anak Suripah membantingkan setang sepeda motornya untuk mencegat sepeda motor pelaku. "Upaya anak korban berhasil karena mampu menjatuhkan motor pelaku. Tapi, Rimba bisa kabur dengan motornya, sedangkan Rajima tak sempat melarikan diri, kemudian dihakimi massa hingga babak belur," tutur Komisaris Titik.

Kebetulan, ada tim Buru Sergap Polsektro Duren Sawit yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). "Untungnya, ada Buser yang memang dekat dengan TKP sehingga kami mengamankan satu orang pelaku bernama Rajima," katanya.

Rajima, yang tinggal di RT 2 RW 7 Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Plumpang, Jakarta Utara, itu diancam pidana Pasal 365 KUHP dengan hukuman maksimal 9 tahun penjara.

KRL Hajar Motor, Pengendara Tewas

JAKARTA, (Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia) - Nasib naas dialami Dede Hermawan (33). Warga Jalan Kampung Duri Dalam RT 06/05, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat. Dede tewas setelah motor yang dikendarainya tertabrak kereta rel listrik (KRL) jurusan Tangerang-Kota di perlintasan kereta Jalan Kalianyar X RT 06/06, Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat.

Sementara itu Mochtar (32), rekan Dede yang tinggal di Gang Betet RT 04/05, Tambora, meski selamat namun keadaanya kritis. Mochtar mengalami luka parah di bagian kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Saksi mata, Jamaludin (42), mengatakan, peristiwa itu terjadi pukul 12.00 bertepatan saat adzan berkumandang. Akibat hantaman kereta, motor korban terseret hingga 100 meter hingga hancur. Hanya menyisakan knalpotnya saja. Jamaludin menduga kedua pengendara motor yang berboncengan itu tidak mendengar teriakan warga karena sedang mendengarkan musik.

"Waktu mereka mau melintas, sudah diteriaki warga ada kereta mau lewat. Tapi kayaknya tidak dengar, karena mereka pakai headset. Mungkin sambil dengar musik kali," kata Jamaludin, Jumat (12/112010).

Kasat Lantas Jakarta Barat, Kompol Sungkono, mengungkapkan, korban tewas langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto MangunKusumo (RSCM) untuk keperluan otopsi. Sementara rekannya yang terluka parah, saat ini berada di Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapatkan perawatan.

Menurut Sungkono, sepeda motor melaju dari Kalianyar menuju ke arah Duri Selatan. Bersamaan dengan itu, dari arah utara melaju kereta jurusan Tangerang-Kota yang akan berhenti di Stasiun Duri.

Sebenarnya, kata Sungkono, dari kejauhan kereta sudah memberikan tanda bahaya. "Namun kedua korban diperkirakan tidak mendengar atau tidak tahu ada kereta yang lewat," tuturnya.

Berdasarkan keterangan warga, perlintasan tersebut sebenarnya adalah sebuah gang yang senantiasa dipergunakan warga sebagai akses menyeberang dari arah Kalianyar menuju Duri Selatan atau Duri Utara maupun arah sebaliknya.

Banyaknya warga yang setiap hari melintasi wilayah itu, disebabkan perlintasan resmi yang ada palang pintunya jaraknya terlalu jauh. Sehingga, para warga lebih memilih jalan pintas dengan memotong jalur kereta yang terletak di Jalan Kalianyar X RT 06/06.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar