selamat datang di web magai

Cari dalaman disini

Selasa, 07 Desember 2010

Kepemimpinan Bintang dari Timur

Selasa, 7 Desember 2010 - 08:30 wib
Hanna Meinita - Okezone
Detail Berita
Ilustrasi (Foto: amawalker.blogspot.com)
NATAL adalah momen yang penting, momen di mana kita diingatkan bahwa seorang bayi telah lahir, seorang bayi yang menjadi Juru Selamat bagi kita semua.

Pada umumnya, aada banyak cara untuk memperingati momen spesial ini. Sebut saja pementasan drama Natal yang diadakan di gereja dan sekolah minggu, ibadah Natal, atau permainan yang berhubungan dengan kelahiran Yesus.

Semua itu diadakan setiap tahun untuk memeriahkan suasana Natal, khususnya untuk kembali menghayati makna Natal sebenarnya. Terlebih dari itu semua, sebenarnya ada suatu teladan kepemimpinan yang dapat kita ambil dan pelajari dari peristiwa saat Yesus lahir.

Jika sekarang Anda ditanya ingin menjadi apa saat Tuhan Yesus lahir (Natal pertama), apakah jawaban Anda? Tentu ada banyak pilihan jawaban atas pertanyaan ini.

Anda bisa menjawab pertanyaan itu dengan jawaban seperti Maria, Yusuf, orang Majus dari Timur, para gembala, kandang domba, dan hal lain. Tentunya ada alasan tersendiri dalam memilih salah satu jawaban tersebut.

Namun, saya akan memilih menjadi bintang; bintang yang ada saat Yesus lahir dan menjadi penuntun bagi para orang Majus dari Timur kepada Juru Selamat (Mat. 2:1-12).
Alasannya, ada teladan kepemimpinan dalam peran yang dilakonkan bintang tersebut. Setidaknya, ada dua teladan kepemimpinan.

1. BINTANG ITU BERSINAR TERANG
Alkitab memang tidak menyebutkan bahwa bintang itu bersinar terang. Namun, marilah kita sedikit berlogika. Orang-orang Majus bisa melihat bintang itu karena bintang itu bersinar terang. Jika tidak demikian, bagaimana mungkin orang-orang Majus itu bisa melihatnya dan menjadikannya sebagai penuntun?

Dalam hal ini, kita bisa meneladani terang yang dipancarkan oleh bintang tersebut. Saat kita bersinar terang, kita akan menjadi panutan dan penuntun bagi sesama kita.
Nah, bagaimanakan kita bisa memancarkan terang sehingga kita dapat menjadi seorang pemimpin yang dapat menuntun orang lain? Jawabannya mudah. Terang akan secara otomatis bersinar jika kita memperlihatkan pikiran-pikiran dan perilaku-perilaku yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin: memiliki kredibilitas, komitmen, integritas, kompetensi, kerendahan hati, kedisiplinan, pikiran positif, dan keberanian untuk berinisiatif.

Memang tidak mudah untuk dapat memiliki semua karakter tersebut, bahkan pada faktanya, tidak mungkin kita dapat memiliki semua karakter tersebut sekaligus.
Namun, kepemilikan salah satu karakter tersebut sudah dapat menjadikan Anda sebagai panutan; sebagai seorang yang diikuti dan diteladani. Saat Anda mulai mempraktikkan dan menerapkan salah satu karakter tersebut dalam hidup dan lingkungan Anda, orang lain akan mengerti bahwa Anda layak diikuti dan dijadikan panutan.

Seperti yang Albert Einsten katakan: "Try not to become a man of success but rather try to become a man of value." Berusahalah bukan untuk menjadi orang yang sukses, namun orang yang bernilai.

2. BINTANG ITU MENUNTUN KEPADA KEBENARAN
Matius 2: 9 menyebutkan, "Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada."

Jelas sekali dikatakan di ayat tersebut bahwa bintang itu membawa orang-orang Majus kepada Kebenaran Sejati; Yesus Kristus. Demikian juga sebaiknya kita bersikap seperti bintang itu. Saat kita menjadi pemimpin dan panutan bagi orang lain yang mengikuti kita, kita tidak boleh membawa mereka pada jalan yang salah.

Sebaliknya, kita harus membawa mereka kepada kebenaran. Hikmat bijaksana diperlukan untuk menuntun orang lain menuju kepada kebenaran. Dan hikmat bijaksana itu dapat diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, baik dengan berkomunikasi melalui doa maupun dengan tekun mendalami firman-Nya. "Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian" (Ams. 2: 6).

Saat Anda mampu membawa orang-orang yang Anda pimpin menuju kebenaran, Anda akan membawa mereka kepada kebahagiaan dan sukacita, seperti halnya orang-orang Majus yang bersukacita saat mereka menemukan kebenaran yang sejati (Mat. 2: 10).

Nah, bagaimana dengan Anda, Apakah Anda telah atau siap menjadi bintang dari Timur yang memancarkan terang dan menuntun orang-orang pada kebenaran sejati?

sabda.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar